5 Elemen Behavior Based Safety, Serta 15 Materi Di Dalamnya

Behavior based safety adalah suatu program yang hadir bertujuan dalam melakukan pengurangan atas tingkat kecelakaan kerja dengan cara melakukan perbaikan atas berbagai macam kebiasaan pekerja agar masing – masing pekerja dapat lebih aware dengan potensi bahaya dan kecelakaan di lingkungan kerja.

Semua aspek dalam behavior based safety atau yang juga dikenal dengan istilah lain safety behavior adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengubah sebuah kultur atau budaya dari satu perusahaan tentang kesehatan dan keselamatan kerja atau K3.

Dengan adanya safety behavior tentu saja berbagai macam aspek yang berkaitan dengan K3 dapat berjalan lancar dan hambatan – hambatan tertentu dapat diminimalisir.

Selengkapnya tentang materi ini dapat Anda simak dalam ulasan berikut ini!

Program Behavior Based Safety di Perusahaan

Dalam rangkaian penerapan program safety behavior dalam sebuah perusahaan, kesuksesan penerapan programnya tidak terlepas dari beberapa elemen terkait.

Adapun beberapa elemen penunjang kesuksesan program di dalamnya adalah sebagai berikut :

Adanya observasi perilaku

Observasi perilaku pekerja menjadi hal penting sebelum behavior based safety program ditetapkan. Dengan adanya observasi terhadap perilaku pekerja, identifikasi bahaya dapat dilakukan dan ditetapkan secara maksimal sesuai kondisi yang terjadi di lapangan.

Analisis data

Setelah observasi perilaku selesai, kemudian analisis data menjadi elemen penting selanjutnya yang akan menunjang keberhasilan program ini. Semua proses didalamnya berkaitan langsung dengan langkah identifikasi resiko bahaya dari observasi yang telah dilakukan.

Dalam metode analisis data, hal pertama yang akan dilakukan adalah menemukan perilaku tidak aman yang paling sering dilakukan oleh pekerja di perusahaan atau industri. Kemudian perilaku tidak aman tersebut akan segera dinilai dari yang paling parah sampai yang tergolong tindakan ringan.

Kemudian setelah itu bandingkan secara periodik berbagai presentase dari masing – masing kebiasaan kemudian lihatlah hasilnya bagaimana.

Temukan solusi atas berbagai permasalahan yang muncul

Setelah analisis data Anda lakukan bersama semua tim K3, selanjutnya moment yang harus diciptakan adalah Anda harus menentukan cara untuk melakukan pengurangan terhadap resiko bahaya yang tercipta.

Dari hasil observasi yang kemudian Anda dapatkan adalah untuk mengetahui tentang segala hal yang berkaitan dengan resiko bahaya yang mengancam. Sementara dari hasil analisis, Anda harus menemukan sejauh mana resiko terjadinya suatu bahaya dan seperti apa dampaknya bagi perusahaan atau organisasi dan pekerja.

Dari semua pengalaman tersebut, Anda dan tim manajemen K3 yang harus terlibat dapat mulai memikirkan solusi terbaik yang dapat diterapkan kemudian.

Terapkan peraturan penting yang harus dilaksanakan

Peraturan ada untuk dilaksanakan. Nah, setelah peraturan yang cocok dari permasalahan yang ada berhasil dibuat, elemen selanjutnya yang harus ditetapkan adalah bagaimana metode yang dilakukan dalam upaya penerapan peraturan yang ada.

Membandingkan sebelum dan setelah perbaikan

Langkah ini merupakan metode intervensi atas peraturan penting yang telah dibuat. Setiap hasil intervensi yang telah dilakukan wajib hukumnya untuk diperbandingkan dengan perilaku sebelum intervensi.

Jika perlu dibandingkan dalam waktu – waktu yang lama perilaku pada mulanya akan berkembang secara terarah. Nah, perbandingan yang semacam itu nantinya akan memberikan suatu gambaran kepada perusahaan atau industri mengenai bagaimana cara manajemen yang baik.

Namun jika nyatanya tidak ada perubahan setelah intervensi dilakukan, maka bisa dipastikan berbagai sumber masalah yang ditemukan dan menjadi sebuah dasar langkah intervensi dapat dianggap tidak dalam kondisi yang credible. Jika hal tersebut terjadi, perlu dilakukan review  ulang terhadap analisis akar masalah yang telah dilakukan dan ditetapkan sebelumnya.

Setelah elemen itu rampung dan standar aturan telah ditetapkan, darisanalah kemudian menjadi awal mula hadirnya rambu – rambu K3 yang menjadi acuan dan panduan kerja para pekerja di suatu perusahaan.

Ada berbagai macam rambu – rambu K3 yang dihadirkan sebagai ‘alarm K3’ bagi suatu perusahaan. Secara garis besar, gambar rambu – rambu K3 dan penjelasannya dapat Anda simak melalui link berikut ini :

Berdasarkan data  – data terbaru yang didapatkan dari statistik kecelakaan kerja di lingkungan kerja, didapatkan fakta bahwa lebih dari 85% kecelakaan kerja penyebabnya terjadi karena unsafe action atau perilaku berbahaya yang tidak menerapkan program ini.

Unsafe action ini menjadi suatu penyebab kecelakaan kerja di lingkungan kerja. Namun jika behavior based safety di lingkungan kerja diterapkan dengan baik dan sesuai apa yang telah ditentukan di awal, tentu kecelakaan kerja dapat diminimalisir bahaya dan dampaknya. Dengan begitu angka kecelakaan kerja dapat diminimalisir dan dikurangi bahkan sampai 0% per tahun.

Hanya saja program ini tidak bisa berlaku tanpa adanya suatu training. Perlu dilakukan training agar pelaksanaannya dalam lingkungan perusahaan dapat berlangsung maksimal dan tanpa hambatan.

Oleh sebab itu pelatihan tentang behavior based safety kini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan besar.

Dalam pelatihan tentang behavior based safety ada beberapa materi yang disampaikan, diantaranya:

  1. Pre-test sebelum pelatihan dijalankan
  2. Penjelasan tentang prinsip – prinsip behavior based safety di lingkungan kerja
  3. Menemukan bahaya dan resiko di tempat kerja
  4. Konsep kecelakaan kerja dan berbagai aspek yang menjadi penyebab kecelakaan
  5. Hierarchy of control
  6. Mengelola bahaya beserta resiko secara efektif
  7. Memberikan informasi tentang ilmu perilaku dan ilmu K3 di lingkungan kerja
  8. TOFS, ASA, STOP and care plus
  9. Mengembangkan panduan tentang analisa suatu perilaku
  10. Memberikan metodologi observasi atau pengamatan (ABC analysis)
  11. Melatih skil dan memberikan komunikasi skill terbaik
  12. Menerapkan teori pengondisian operan skinner
  13. Menetapkan dan membuat data statistik serta reportase tentang hasil analisa perilaku pekerja dalam penerapan behavior based safety
  14. Membuat sebuah workshop dan simulasi program behavior based safety
  15. Melakukan test kepada pekerja untuk pada akhirnya ditetapkan langkah evaluasi penerapan safety behavior semaksimal mungkin demi mengevaluasi tata laksana safety behavior di tempat kerja.

Durasi pelatihan atau training ini biasanya kurang lebih selama 2 hari. Adapun beberapa aspek yang menjadi tujuan dari pelatihan safety behavior diantaranya meliputi:

  1. Memberikan pemahaman tentang konsep safety behavior dan mengaplikasikan konsep safety behavior yang telah ditetapkan oleh perusahaan
  2. Memberikan berbagai macam manfaat dan strategi penerapan safety behavior untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan atau industri
  3. Melakukan metode analisis dan observasi data untuk menerapkan konsep safety behavior di lingkungan perusahaan
  4. Melakukan communication skill and coaching skills dalam upaya penerapan safety behavior di lingkungan perusahaan atau industri
  5. Menumbuhkan rasa kesadaran atas perubahan perilaku ke arah yang lebih positif semata – mata dalam rangka mengurangi angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di seluruh lokasi atau titik aktivitas kerja dilakukan.

Sekian penjelasan yang dapat saya bagikan kali ini, semoga ilmunya dapat bermanfaat dan berguna bagi kehidupan kita semua, Aaminn.

Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel ini, sampaikan pendapat atau saran anda di kolom komentar ya.

Leave a Comment