31 Contoh Penyakit Akibat Kerja, Faktor Penyebab dan Cara Pencegahannya

Penyakit akibat kerja menjadi salah satu hambatan dalam tercapainya kesehatan dan keselamatan kerja pada ruang lingkup lingkungan kerja, yang harus segera ditangani agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Contoh kasus penyakit akibat kerja ada banyak sekali macamnya. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahasnya.

Pengertian Penyakit Akibat kerja (PAK)

Penyakit Akibat Kerja atau PAK adalah gangguan kesehatan baik jasmani maupun kesehatan rohani yang disebabkan atau ditimbulkan ataupun bahkan diperparah oleh aktivitas kerja, ataupun kondisi lain yang berhubungan dengan pekerjaan, yang dapat membahayakan pekerja dan berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

Jadi, pengertian secara mudahnya adalah segala bentuk atau jenis penyakit yang terjadi akibat aktivitas kerja di lingkungan kerja.

Penyakit ini timbul akibat pekerjaan yang dilakukan dan upaya pencegahannya penting diperhatikan. Informasi selengkapnya tentang PAK akan kami ulas dalam uraian berikut ini!

31 Contoh Penyakit Akibat Kerja

Setidaknya terdapat 31 penyakit akibat kerja yang dapat timbul atau muncul di lingkungan kerja. Daftarnya sebagai berikut :

  1. Pneumokoniosis : penyakit yang timbul karena disebabkan oleh debu mineral pembentuk jaringan perut (silicosis, antrakosilikosis, dan asbestosis) yang merupakan faktor utama penyebab terjadinya cacat atau kematian.
  2. Bronkhopulmoner : merupakan penyakit saluran pernapasan dan penyakit paru yang penyebabnya adalah debu logam yang bersifat keras
  3. Bronkhopulmoner : penyakit paru dan saluran napas yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan juga sisal
  4. Asma : jenis penyakit yang terjadi karena zat perangsang yang dikenal berada didalam ruang lingkup proses pekerjaan dan sensitisasi
  5. Alveolitis allergika : penyakit yang penyebabnya adalah karena faktor dari luar sebagai bagian dari penghirupan debu organic
  6. Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau senyawa beracun
  7. Penyakit yang disebabkan oleh cadmium atau senyawa beracun
  8. Penyakit yang disebabkan oleh fosfor atau senyawa beracun
  9. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau senyawa beracun
  10. Penyakit yang disebabkan mangan atau senyawa beracun lainnya
  11. Penyakit yang disebabkan zat arsen atau senyawa beracun lainnya
  12. Penyakit yang disebabkan raksa atau senyawa beracun lainnya
  13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau senyawa beracun lainnya
  14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau senyawa beracun lainnya
  15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida beracun
  16. Penyakit yang disebabkan oleh zat beracun seperti berupa derivate halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatic
  17. Penyakit yang terjadi karena zat beracun benzene atau homolog
  18. Penyakit yang disebabkan oleh derivate nitro dan juga amina dari benzene atau homolog yang bersifat mengandung racun
  19. Penyakit yang penyebabnya adalah nitrogliserin atau ester asam nitrat
  20. Penyakit yang penyebabnya adalah kandungan alcohol, glikol atau keton
  21. Penyakit yang penyebabnya adalah gas atau uap asfiksia. Beberapa jenis gas yang termasuk uap asfiksia seperti hidrogensianida, karbon monoksida, hydrogen sulfida atau derivate yang beracun, braso dan nikel
  22. Kelainan pendengaran yang penyebabnya adalah faktor kebisingan
  23. Penyakit yang disebabkan oleh berbagai macam getaran mekanik
  24. Penyakit yang disebabkan pekerjaan dalam udara yang berlebihan
  25. Penyakit yang disebabkan radiasi elektro magnetic serta radiasi mengion
  26. Penyakit kulit akibat kerja bernama dermatosis merupakan jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh faktor fisik, kimiawi dan faktor biologis.
  27. Kanker kulit epitelioma primer. Kanker kulit jenis ini disebabkan zat bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, serta produk atau residu dari zat – zat tersebut
  28. Kanker paru yang menjadi salah satu penyakit karena asbes
  29. Infeksi yang disebabkan karena virus, bakteri atau parasit didalam suatu pekerjaan yang memiliki resiko kontaminasi khusus
  30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah serta kelembaban udara yang tinggi
  31. Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lain termasuk bahan – bahan yang bersifat obat

Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

Pencegahan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dalam tiga cara atau tahapan meliputi tahapan pencegahan primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier.

Penjelasan tentang seperti apa cara pencegahannya sebagai berikut :

Pencegahan primer

Pencegahan primer merupakan suatu usaha atau tindakan yang dilakukan oleh setiap karyawan, buruh atau pekerja di sebuah perusahaan agar tidak terpapar oleh zat – zat yang bersifat bahaya. Beberapa usaha dalam tindakan pencegahan primer atas penyakit yang timbul  akibat kerja diantaranya :

  1. Membuat aturan undang – undang dan peraturan yang menyangkut berbagai jenis PAK
  2. Modifikasi alat – alat industri yang kurang bermutu, berpotensi bahaya dan menimbulkan cedera
  3. Melakukan tindakan substitusi dengan cara mengganti bahan – bahan yang berbahaya tanpa mengurangi hasil kerja atau mutunya.
  4. Memberikan ruang dan ventilasi yang dialirkan ke ruang kerja dan menghisap udara keluar ruangan
  5. Alat pelindung diri. Alat pelindung diri ini berbentuk topi, pakaian, pelindung kepala, sarung tangan, sepatu safety yang telah dilapisi dengan baja di bagian depan dan digunakan untuk menahan beban yang berat, masker khusus untuk memberikan perlindungan terhadap pernapasan dan sebagainya.
  6. Dilakukannya pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dimana hal ini meliputi pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan pemeriksaan secara berkala untuk mencari berbagai macam faktor penyebab yang timbul akibat gangguan atau kelainan kesehatan terhadap masing – masing pekerja.
  7. Latihan sekaligus breafing untuk pemberian informasi sebelum kegiatan kerja dilakukan
  8. Supaya pekerja tahu dan berhati – hati atas berbagai macam kemungkinan akan adanya bahaya dan potensi bahaya
  9. Pendidikan dan penyuluhan tentang K3 harus dilaksanakan secara teratur

Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder merupakan suatu tindakan pencegahan yang dilakukan guna memberikan deteksi dini atas potensi penyakit akibat kerja yang berkemungkinan timbul. Pencegahan sekunder sendiri meliputi beberapa aspek berikut ini :

  1. Tindakan penyuluhan
  2. Identifikasi atas berbagai macam zat berbahaya
  3. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
  4. Survei atas penyakit akibat kerja

Pencegahan tersier

Pencegahan tersier merupakan suatu kondisi pencegahan terhadap potensi timbulnya penyakit akibat kerja yang memang sudah terjadi pada orang, karyawan atau pekerja yang bersangkutan. Pencegahan tersier yang dapat dilakukan diantaranya meliputi :

  1. Mengistirahatkan pekerja
  2. Melakukan upaya pemindahan pekerja dari tempat yang terpapar
  3. Melakukan pemeriksaan secara berkala
  4. Mengevaluasi penyakit yang dialami oleh pekerja
  5. Memberikan tindakan medis dan memberikan perawatan sampai pekerja sembuh total dari penyakitnya.

Dalam penanganan kasus PAK, pencegahan primer sampai dengan pencegahan tersier menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan sebagai bagian dari pertanggungjawaban K3. Berdasarkan Undang undang K3 dalam hal ini PMK nomor 56 tahun 2016 yang membahas tentang penyelenggaraan pelayanan PAK, terdapat tujuh langkah diagnosis PAK yang dapat dilakukan meliputi :

  1. Menegakkan diagnosis klinis
  2. Menentukan pajanan yang dialami oleh pekerja di tempat kerja
  3. Menentukan hubungan pajanan dengan diagnosis klinis seperti apa
  4. Menentukan besaran pajanan
  5. Menentukan faktor individu yang memiliki peran penting
  6. Menentukan jenis pajanan yang terdapat di luar tempat kerja
  7. Menentukan diagnosis PAK

Faktor Penyebab Penykait Akibat Kerja (PAK)

Adapun beberapa faktor penyebab PAK diantaranya adalah sebagai berikut: 

  1. Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman)
  2. Kimia (Bahan Beracun dan Berbahaya/Radioaktif)
  3. Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya)
  4. Biomekanik (Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual)
  5. Psikologi (Stress, dsb).

Lebih lengkap tentang faktor penyebab kecelakaan kerja dapat kamu baca pada artikel brikut ini:

Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Adapun beberapa Upaya Pencegahan PAK diantaranya adalah sebagai berikut: 

  1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
  2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
  3. Pelayanan Kesehatan.
  4. Penyedian Sarana dan Prasarana serta perbaikan tempat kerja yang lebih aman, sehat dan ergonomis.

Lebih lengkap tentang upaya pencegahan penyakit akibat kerja dapat kamu baca pada artikel brikut ini:

Sekian penjelasan yang dapat saya bagikan kali ini, semoga ilmunya dapat bermanfaat dan berguna bagi kehidupan kita semua, Aaminn.

Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel ini, sampaikan pendapat atau saran anda di kolom komentar ya.

Leave a Comment