Sertifikasi K3. Definisi, Tugas Dan Syaratnya

Keselamatan dan kesehatan kerja atau sering kita singkat K3 memegang peranan penting dalam perusahaan, baik perusahaan nasional maupun internasional. K3 menjadi pelindung bagi karyawan atas jaminan keselamatan dan kesehatan saat mereka bekerja. Perusahaan tempat mereka bekerja pun wajib menerapkan K3 ini untuk menjaga dan melindungi karyawan mereka. K3 juga berimplikasi langsung kepada performa karyawan untuk bisa bekerja lebih efektif dan efisien. Itulah mengapa sertifikasi K3 menjadi penting dalam dunia kerja.

Nah, dalam menerapkan K3 ini, setiap perusahaan dengan kriteria tertentu juga wajib mempunyai tenaga ahli K3 umum yang sesuai dengan spesifikasi Kementrian Ketenagakerjaan RI.

Definisi Ahli K3 Umum

Dasar hukum tenaga ahli K3 ini diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 2 Tahun 1992. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa perusahaan yang mempunyai karyawan lebih dari 100 orang atau perusahaan yang mempunyai resiko pekerjaan yang tinggi harus mempunyai minimal 1 orang tenaga ahli K3.

Tenaga ahli tersebut dibuktikan dengan mengikuti pelatihan serta mempunyai sertifikasi K3 dari kementerian Ketenagakerjaan. Tugas ahli K3 tersebut adalah menerapkan dan mengembangkan K3 di perusahaan mereka bekerja.

Lalu, apa itu ahli K3 Umum?

Ahli K3 umum adalah pegawai perusahaan yang terpilih karena mempunyai kompetensi dan wawasan khusus dalam menerapkan K3 di perusahaan tempat dia bekerja. Pegawai tersebut juga sudah  melalui berbagai pelatihan K3 dan dibuktikan dengan kepemilikan sertifikasi K3 umum.

Sementara itu, perusahaan yang belum mempunyai karyawan dengan sertifikasi K3 umum, mereka harus memberikan fasilitas pelatihan atau kursus K3 untuk mendapatkan sertifikasi tersebut.

Dalam pelatihan K3, ada beberapa bidang ilmu yang berhubungan dengan penerapan K3. Adapun ilmu-ilmu tersebut adalah teknik industri, teknik keselamatan, kimia, fisika, psikologi industri, kesehatan kerja dan beberapa bidang ilmu lainnya.

Tugas dan Wewenang Ahli K3 Umum

Jaminan kesehatan dan keselamatan kerja adalah hak milik karyawan dan semua karyawan mempunyai kesetaraan hak dalam mendapatkan jaminan tersebut. Itulah mengapa pentingnya ahli K3 umum dalam perusahaan. Dia dibutuhkan untuk menjaga penerapan dan perkembangan K3 di perusahaan di mana dia bekerja. Pemilihan tenaga ahli K3 ini juga dari karyawan sendiri yang dinilai mempunyai keterampilan dan kecakapan dalam K3. Perusahaan biasanya akan mewakilkan salah satu atau beberapa karyawan mereka untuk mengikuti pelatihan K3.

Secara umum, tugas utama ahli K3 ini adalah sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah dalam pengawasan dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan adanya pegawai yang mempunyai sertifikasi ahli K3, itu akan menjadi pelopor keselamatan kerja. Potensi kecelakaan kerja maupun penyakit pun bisa berkurang dalam jumlah yang signifikan.

Tugas ahli K3 umum secara terperinci bisa Anda simak ulasannya sebagai berikut:

  • Mencegah terjadinya kecelakaan saat bekerja
  • Memberikan teguran hingga sanksi kepada karyawan yang melanggar aturan K3
  • Memberikan kompensasi kepada karyawan
  • Memberikan pertolongan pertama pada pekerja yang mengalami kecelakaan.
  • Memberikan perawatan luka atau sakit

Selain mempunyai tugas seperti yang sudah kami sebutkan di atas, seorang ahli K3 juga mempunyai wewenang. Adapun wewenang ahli K3 umum adalah sebagai berikut:

  • Mendapatkan informasi terkait dengan apa saja yang dibutuhkan dalam penerapan K3 dalam perusahaan.
  • Menjadi pengawas dan penjaga penerapan K3 di perusahaan berdasarkan dengan bidang yang ditekuni.
  • Memberikan evaluasi tempat kerja untuk meminimalisir potensi atau resiko kecelakaan kerja.
  • Menyusun laporan K3 secara rutin dan berkala terkait dengan pelaksanaan K3 yang menjadi tanggung jawabnya.

Itulah wewenang ahli K3 umum yang bisa Anda tahu. Ternyata, tugas dan wewenang ahli K3 itu cukup banyak. Itulah mengapa biasanya perusahaan hanya mengirimkan karyawan yang berkompetensi dan cakap dalam ilmu tertentu untuk mengikuti pelatihan K3.

Syarat Mengikuti Sertifikasi K3

Seperti yang sudah kami singgung di atas, karyawan yang ditunjuk mengikuti pelatihan K3 bukan karyawan yang sembarangan. Perusahaan harus mengirimkan karyawan yang menjadi calon ahli K3 sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Hal tersebut beralasan mengingat tugas seorang ahli K3 umum nantinya juga berat. Dia akan menjadi pioner keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja mereka. Selain itu, dia juga harus menunjukkan kinerja yang baik selama dia menjadi karyawan.

Nah, siapa saja sih yang bisa mengikuti pelatihan sertifikasi ahli K3 umum? Ada banyak kalangan yang bisa mengikuti pelatihan K3, seperti:

  • mahasiswa maupun pelajar dengan minimal lulusan SMK atau D3
  • calon pekerja perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur
  • karyawan maupun karyawati di perusahaan di berbagai level, baik karyawan, manajer dan lainnya.
  •  karyawan yang ingin mempunyai kompetensi K3
  • Pelaku usaha atau profesional yang ingin mempunyai kompetensi K3

Bagaimana cara mendapatkan sertifikasi ahli K3 umum? Nah, Anda harus mengikuti kursus yang telah disediakan oleh banyak lembaga, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan. Ada banyak lembaga yang menawarkan pelatihan ahli K3 ini.

Jika Anda tertarik untuk mendapatkan sertifikasi K3 ini, maka ada beberapa prosedur yang harus Anda ikuti. Anda harus mengikuti tes serta pelatihan terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Prosedur pelaksanaan pelatihan K3 itu bisa berbeda-beda tergantung dengan lembaga yang mengadakannya.

Tips Memilih Penyedia Pelatihan Sertifikasi K3

Banyak lembaga yang menawarkan pelatihan sertifikasi K3 di Indonesia. lembaga tersebut menawarkan pelatihan secara offline maupun online. Materi yang diajarkan pada setiap lembaga pun juga berbeda-beda tergantung dengan lembaga penyedia.

Terkadang Anda bingung menentukan mana penyedia pelatihan yang terbaik. Nah, berikut ini kami memberikan ciri-ciri penyedia pelatihan yang terpercaya dan profesional. Untuk lebih jelasnya, berikut ciri-cirinya:

  • Lembaga yang mengadakan pelatihan K3 wajib mengantongi izin sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Dengan demikian, keamanan dan keselamatan peserta pelatihan juga akan terjamin.
  • Selain mengantongi izin PJK3, lembaga penyedia pelatihan kerja juga sebaiknya tergabung dalam Asosiasi Lembaga Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia (ALPK3I).
  • Penyedia pelatihan K3 juga mempunyai banyak relasi perusahaan besar yang mempercayakan pelatihan keselamatan kerja kepada mereka. Biasanya, portofolio atau relasi yang pernah bekerja sama akan dicantumkan dalam website mereka.

Dengan mempertimbangkan ketiga ciri-ciri penyedia pelatihan K3 di atas, Anda bisa mendapatkan pelatihan K3 yang berkualitas dan sudah tersertifikasi. Hal tersebut penting bagi Anda mengingat banyak lembaga yang menawarkan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja namun kurang jelas kredibilitasnya serta reputasinya. 

Manfaat Sertifikasi K3

Apa manfaat mempunyai sertifikasi K3? Nah, pertanyaan ini sering ditanyakan oleh banyak orang. Ada beberapa manfaat bagi Anda setelah mengikuti pelatihan K3. Ada manfaat untuk Anda pribadi dan manfaat untuk perusahaan. Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan lengkapnya sebagai berikut!

Manfaat Sertifikasi K3 bagi perusahaan:

  • Menaikkan citra perusahaan di mata perusahaan lainnya maupun pemerintah
  • Mengurangi potensi atau resiko kecelakaan kerja atau hal-hal yang tidak diinginkan selama di waktu kerja.
  • Meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata mitra maupun investor.
  • Menaikkan keuntungan perusahaan.

Selain mempunyai manfaat untuk perusahaan, sertifikasi K3 juga mempunyai manfaat bagi individu. Adapun manfaat sertifikasi K3 untuk pribadi adalah sebagai berikut:

  • Memperkaya diri dengan skill dan kompetensi terkait keselamatan dan kesehatan kerja
  • Menjadi karyawan pilihan dengan menyandang ahli K3 umum
  • Menaikkan personal branding di mata perusahaan atau pengguna kerja
  • Bisa memberikan pelatihan atau training K3 di perusahaan tempat mereka bekerja.

Nah, itulah berbagai manfaat sertifikasi A3 baik bagi perusahaan maupun bagi pribadi. Menjadi ahli A3 itu menjadi nilai tambah bagi karyawan atau calon karyawan yang ingin mengincar posisi tertentu dalam perusahaan. Banyak perusahaan membutuhkan ahli K3 sebagai pelopor keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan mereka.

Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja

Dalam dunia kerja, kecelakaan kerja menjadi kejadian yang sering dialami oleh karyawan, khususnya mereka yang bekerja dalam perusahaan manufaktur. Tentu saja kecelakaan kerja ini mengakibatkan kerugian, bagi perusahaan maupun bagi karyawan yang terkena musibah itu sendiri.

Itulah mengapa pentingnya menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja saat sedang bekerja. Nah, ahli K3 memegang peranan penting dalam pengawasan dan pelaksanaan K3 di lingkungan kerja mereka. Dia juga menjadi pelopor keselamatan dalam bekerja.

Adanya ahli K3 atau pegawai yang sudah mengantongi sertifikasi K3 ini akan mengurangi resiko kecelakaan kerja yang terjadi, baik risiko fisik dan mekanik maupun risiko bahaya mental dan sosial.

Resiko Bahaya Fisik dan Mekanik

Jenis bahaya ini merupakan bahaya yang mendominasi di lingkungan kerja. Bahaya fisik menjadi penyebab utama mengapa banyak terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Sementara itu, potensi bahaya yang disebabkan oleh mesin atau peralatan perusahaan lainnya itu kita sebut dengan bahaya mekanik. Hampir perusahaan mempunyai resiko bahaya fisik maupun mekanik. Namun, mayoritas perusahaan di sektor pertambangan, konstruksi, transportasi dan lainnya menjadi penyumbang terbesar.

Namun saat ini, resiko bahaya fisik maupun mekanik semakin meningkat dengan level bahaya masing-masing pada setiap perusahaan.

Resiko Bahaya Psikologis dan Sosial

Selain bahaya fisik, lingkungan kerja juga berpotensi adanya bahaya psikologis dan sosial. Jenis bahaya ini yang sering tidak terdeteksi. Ini jika kita biarkan dan terus menumpuk akan menjadi bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu.

Adapun bahaya psikologis dan sosial yang mungkin terjadi di lingkungan kerja adalah:

  • Stress karena beban kerja yang terlalu banyak namun tidak diimbangi dengan gaji yang mencukupi
  • Kekerasan verbal maupun mental di lingkungan kerja.
  • Adanya pelecehan seksual oleh sesama rekan kerja.

Resiko bahaya kerja itu memang selalu ada saat kita bekerja. Namun hal tersebut bisa kita turunkan angkanya dengan adanya keselamatan dan kesehatan kerja. Adanya ahli K3 juga menjadi kunci untuk meminimalisir kecelakaan kerja.

Penutup

Itulah penjelasan mengenai sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang bisa Anda tahu. K3 dan ahli K3 menjadi hal yang penting dalam perusahaan. Dengan sinergi keduanya, perusahaan bisa menekan kecelakaan kerja di lingkungan kerja. Hal tersebut tentunya juga akan berimplikasi pada kinerja karyawan.

Jika karyawan merasa aman dan nyaman saat bekerja, itu akan berpengaruh langsung pada performa kerja karyawan untuk lebih optimal lagi. Penerapan K3 ini sebenarnya juga berimplikasi langsung pada keberlangsungan perusahaan, khususnya meningkatkan keuntungan perusahaan.

Leave a Comment