14 Rencana Proses Produksi dan Keselamatan Kerja

Rencana proses produksi dan keselamatan kerja – Bagi sebuah perusahaan, untuk dapat meningkatkan suatu profit maka rencana proses produksi dan keselamatan kerja sangat perlu diperhatikan.

Secara tidak langsung, rencana proses produksi dan keselamatan kerja menjadi satu kesatuan yang saling terkait satu sama lain. Sebagus apapun suatu rencana proses produksi dalam pembuatan produk, hasilnya tidak akan maksimal tanpa mengedepankan keselamatan kerja karyawannya.

Ini soal profit, Profit yang didapatkan tidak bisa maksimal tanpa mempertimbangkan aturan dalam keselamatan kerja karena profit yang didapatkan berpotensi digunakan untuk membiayai karyawan yang celaka.

So, berikut rencana proses produksi dan keselamatan kerja yang penting diperhatikan sebuah perusahaan!

LK 8 Rencana Proses Produksi dan Keselamatan Kerja

Setidaknya terdapat LK 8 rencana proses produksi dan keselamatan kerja yang suatu perusahaan harus terapkan. Pada part pertama ini, kita akan membahas tentang rencana proses produksi terlebih dahulu.

Tingkatan Produksi, Tipe kegiatan dan Tehnik yang dipakai, Alat/Bahan, Sistem dan Alat K3. Pembahanan, Bersihkan permukaan material (contoh), Larutan kimia pencuci dan kuas (contoh), Sarung tangan karet.

Pembangunan, Lakukan pengukur baik panjang atau pendeknya/kecil-besarnya, Alat ukur/meteran,pensil/bolpoin/alat catat , Sarung tangan karet.

Perakitan, Menyatukan di antara ukuran satu sama ukuran yang lain supaya jadi sebuah produk yang berguna (bangku taman), Las, obeng,mur-baut, Masker,kacamata,pakain kerja

Finising, Memberinya warna/asesories, Cat besi,amplas, Baju kerja,sarung tangan karet,masker,alas lantai.

Ada 14 Rencana proses produksi yang suatu perusahaan harus pahami diantaranya sebagai berikut :

  1. Penciptaan ide
  2. Penyaringan ide
  3. Pembuatan dan pengujian ide
  4. Pengembangan strategi dalam pemasaran
  5. Melakukan analisa usaha
  6. Pengembangan produk
  7. Market testing
  8. Komersialisasi
  9. Assessment
  10. Customized plan
  11. Written
  12. Training atau pelatihan
  13. Insentif
  14. Partisipasi karyawan

Penciptaan ide

Tahapan pertama dalam proses produksi menjadi suatu tahapan awal untuk menentukan suatu produk yang ingin diciptakan. Dalam tahapan ini, kita biasanya akan memikirkan ide – ide yang berkaitan dengan produk apa yang ingin dibuat.

Dalam menciptakan ide, biasanya yang menjadi penentu adalah apakah target market tersebut sesuai dengan prosedur pasar atau tidak.

Penyaringan ide

Pada tahapan selanjutnya adalah tahap penyaringan ide. Pada tahapan ini perusahaan mulai melakukan penyaringan, penyeleksian, atau bahkan melakukan kombinasi atas berbagai macam ide yang telah ada untuk dikembangkan.

Pembuatan dan pengujian ide

Tahapan selanjutnya dalam proses produksi adalah menguji ide yang sudah ada sebelum pada akhirnya dibentuk menjadi sebuah produk. Setelah ide melalui tahap pembuatan dan pengujian, perusahaan akan tahu kualitas produk tersebut di mana dan apakah nantinya akan sesuai harapan ataukah tidak.

Pengembangan strategi dalam pemasaran

Sebagus apapun produknya, jika strategi pemasarannya tidak bagus tentu produk tersebut tidak akan menemui market terbaiknya. Oleh karena itu, agar suatu produk dapat menemui market terbaiknya maka pengembangan strategi pemasaran yang tepat diperlukan.

Tahap pengembangan strategi pemasaran merupakan suatu tahapan dalam membuat dan menyusun strategi yang efektif digunakan untuk mengenalkan suatu produk kepada konsumen. Dengan pemasaran yang tepat, maka pangsa pasar yang bisa dituju akan semakin luas.

Dampaknya, penjualan produk akan semakin besar.

Melakukan analisa usaha

Dalam kaitannya dengan rencana produksi, lk 5 rencana proses produksi dan keselamatan kerja ini juga menjadi bagian yang tak kalah penting. Analisa usaha diperlukan guna melihat apakah produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh suatu keuntungan atau tidak.

Pengembangan produk

Tahapan yang satu ini dimulai ketika konsep suatu produk telah jadi. Ketika konsep sudah jadi, konsep tersebut akan segera dikembangkan menjadi suatu produk dari hasil analisa yang sebelumnya telah dilakukan.

Market testing

Tahapan yang satu ini merupakan tahap dimana seseorang belajar tentang performa suatu produk yang akan dipasarkan. Apakah produk tersebut sudah memenuhi target atau belum semuanya akan diketahui melalui market testing ini. Tahap ini juga biasanya digunakan untuk mengetahui pendapat konsumen tentang suatu produk yang akan dipasarkan.

Komersialisasi

Tahapan komersialisasi ini merupakan tahap paling akhir dalam menciptakan atau pun mengembangkan suatu produk. Tahap ini dilakukan demi menunjang penjualan yang sudah dikembangkan dan diciptakan.

Walau terlihat simple, akan tetapi pastinya kita akan menemui berbagai macam kendala yang bisa terjadi dalam perusahaan. Selain itu, demi menunjang berbagai tahapan di atas, kita perlu melakukan solusi yang dapat digunakan untuk mempermudah suatu perusahaan dalam melewati berbagai macam tahapan yang diperlukan.

Selain rencana proses produksi, rencana keselamatan kerja juga penting diperhatikan oleh suatu perusahaan. Rencana keselamatan kerja yang penting diperhatikan untuk menunjang kestabilan proses kerja di sebuah perusahaan meliputi :

Assessment

Assesment dalam suatu proses produksi dan prosedur penanganan keselamatan kerja perlu dilakukan di masing – masing lokasi kerja. Assesment ini menjadi tahapan identifikasi lokasi mana saja yang rawan terhadap kecelakaan kerja, kemudian identifikasi dilakukan terhadap area mana yang beresiko terjadinya kecelakaan kerja.

Selanjutnya, carilah alasan – alasan apa saja yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan resiko kecelakaan kerja. Anda juga perlu untuk memprioritaskan lokasi mana yang memiliki resiko besar dalam tindakan selama proses produksi dan keselamatan kerja diberlakukan.

Customized plan

Setelah melakukan identifikasi dan mengukur resiko kerja, kini waktunya untuk Anda melakukan penyusunan safety plan. Safety plan merupakan rencana keselamatan kerja yang harus ada untuk setiap lokasi, fasilitas, gedung, proses, perlengkapan, atau pun staff.

Safety plan perlu dikustomisasi namun tata laksananya harus tetap sesuai dengan aturan dan standar regulasi dalam ruang lingkup keselamatan kerja. Kemudian masing – masing orang dalam suatu organisasi atau perusahaan wajib diberikan peran dan tanggung jawab masing – masing sesuai dengan safety plan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hal ini sangat penting agar semua orang yang terlibat didalam safety plan perusahaan sadar tentang pentingnya keselamatan kerja dan menerapkannya.

Written

Dalam safety plan untuk mengatur keselamatan kerja di lingkungan kerja, rencana harus ditulis agar solid dan tidak mudah dilupakan. Rencana yang tidak dituangkan dalam tulisan ibarat kertas yang akan mudah terbawa angin.

Tulisan yang berisi rencana juga berkaitan dengan rencana darurat, rencana komunikasi, rencana control dan lainnya. Semua itu perlu ditulis agar kesimpangsiuran informasi untuk disampaikan kepada manajemen tim tidak sampai terjadi.

Training atau pelatihan

Setelah segala hal yang berkaitan dengan rencana dan prosedur safety plan telah didokumentasikan dengan baik, selanjutnya yang perlu dilakukan dalam rencana proses produksi dan keselamatan kerja adalah training atau latihan.

Training atau latihan ini diperlukan supaya karyawan menjadi lebih terbiasa dalam setiap tindakan yang harus dijalankan. Training tidak boleh dilakukan sekali, melainkan harus berulang kali dan dilaksanakan secara periodik agar tidak mudah dilupakan.

Training yang diselenggarakan kebanyakan perusahaan selama ini seringkali hanya dilakukan sekali sehingga ketika safety plan diperlukan, implementasinya menjadi tidak lancar. Oleh sebab itu, intensitas yang mengacu pada kebiasaan sangatlah penting.

Insentif

Dalam memberikan motivasi terhadap karyawan agar selalu patuh terhadap rencana keselamatan kerja dalam proses produksi, maka insentif khusus perlu diberikan.

Jadi, bagi karyawan atau tim dalam perusahaan yang mau mengimplementasikan rencana keselamatan kerja dalam pekerjaan sehari – hari maka penilaian kinerjanya jauh lebih baik dan intensif diberikan untuk menghargai atau mengapresiasi tindakan karyawan tersebut.

Partisipasi karyawan

Baik dalam pengembangan rencana keselamatan kerja atau dalam pengimplementasiannya, karyawan perlu dilibatkan. Dengan begitu, karyawan turut merasa memiliki program tersebut tidak hanya wajib untuk melakukannya saja.

Jika karyawan sudah merasa program tersebut menjadi bagian dari dirinya, maka mereka akan melakukannya dengan suka rela dan hasilnya akan lebih memuaskan.

Sekian penjelasan yang dapat saya bagikan kali ini, semoga ilmunya dapat bermanfaat dan berguna bagi kehidupan kita semua, Aaminn.

Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel ini, sampaikan pendapat atau saran anda di kolom komentar ya.

Leave a Comment