5 Perbedaan Limbah Organik dan Anorganik, Serta 4 Cara Pengolahannya

Limbah organik –  Jenis limbah terdiri atas dua macam yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Karakteristik dari kedua jenis limbah tersebut tentu sangat berbeda. Lantas apa perbedaan antara kedua limbar tersebut?

Sebelum kita membahas tentang apa yang menjadi perbedaan antara keduanya, terlebih dahulu kita akan membahas tentang pengertian kedua jenis limbah tersebut. Informasi selengkapnya dapat Anda simak dalam ulasan lengkap di bawah ini!

Limbah Organik dan Limbah Anorganik

Limbah organik adalah jenis limbah yang berasal dari alam dimana limbah organik merupakan jenis limbah yang mudah mengalami pembusukan dan mudah diuraikan. Jenis limbah ini tentu saja berbeda dengan limbah anorganik.

Limbah anorganik adalah jenis limbah yang berasal dari pabrik dan tidak mudah diuraikan. Ciri – ciri antara kedua jenis limbah ini tentu saja berbeda.

Perbedaan limbah Organik dan Anorganik

Bedanya limbah organik dan anorganik diantaranya sebagai berikut :

  1. Perbedaan menurut asalnya
  2. Perbedaan limbah menurut sifat terurainya
  3. Perbedaan limbah menurut senyawa penyusunnya
  4. Perbedaan limbah berdasarkan cara pengolahannya
  5. Perbedaan berdasarkan contohnya

Perbedaan menurut asalnya

Perbedaan pertama dari limbah organik dan non organik adalah dilihat dari asal keduanya. Limbah organik  merupakan suatu jenis limbah yang berasal dari sisa organisme atau sisa makhluk hidup yang memang bersifat organik seperti misalnya kotoran hewan, ranting, daun, kayu, sisa – sisa sayuran dan sebagainya.

Sementara limbah organik merupakan jenis limbah yang berasal dari berbagai macam jenis senyawa kimia buatan atau yang sering disebut sebagai limbah hasil industri atau kegiatan manusia. Jadi jenis limbah ini memang tidak berasal dari organisme hidup melainkan dari faktor tak hidup lainnya.

Adapun beberapa contoh jenis limbah anorganik diantaranya pecahan kaca, sampah plastik, botol minuman, bungkus makanan dan sebagainya.

Perbedaan limbah menurut sifat terurainya

Perbedaan antara limbah organik dan non organik selanjutnya adalah sifat terurainya. Limbah organik merupakan jenis limbah yang sangat mudah diuraikan karena jenis limbah ini memang berasal dari makhluk hidup. Sementara limbah anorganik adalah limbah yang sangat tidak mudah diuraikan oleh organisme. 

Butuh waktu yang lama untuk menguraikan limbah anorganik dibandingkan limbah organik. Kondisi ini tentu saja menimbulkan masalah, terlebih kalau jumlah limbah anorganik di lingkungan sangat banyak. Butuh pengolahan yang tepat untuk menangani limbah anorganik yang sangat tidak mudah diuraikan ini.

Perbedaan limbah menurut senyawa penyusunnya

Senyawa yang menjadi penyusun limbah organik dan limbah anorganik antara yang satu dan yang lainnya juga berbeda. Pada jenis limbah organik, senyawa utama yang terdapat pada limbah tersebut adalah senyawa berjenis karbon dengan sifat unsur C.

Sementara pada limbah anorganik tidak terdapat unsur senyawa karbon pada sifat penyusunnya. Hal ini karena memang limbah anorganik tidak bersumber dari organisme atau makhluk hidup melainkan berasal dari senyawa kimia pabrik pembuatnya.

Hanya saja perbedaan dasar yang membentuk limbah ini tidak dapat secara langsung diperhatikan dan di lihat oleh orang awam.

Perbedaan limbah berdasarkan cara pengolahannya

Tata cara pengolahan limbah organik dan anorganik tentu saja berbeda. Bahkan sekarang ini kedua jenis limbah ini dibedakan ke dalam dua tempat sampah yang berbeda. Hal ini dikarenakan agar limbah organik dan anorganik lebih mudah disortir. Jadi ketika nantinya akan dikelola, keduanya tidak perlu dipisah – pisahkan lagi.

Pengolahan limbah organik dan non organik sendiri dilakukan untuk membantu mempercepat proses penguraian limbah. Proses pengolahannya menggunakan bantuan dari mikroorganisme karena limbah jenis ini tidak bisa digunakan atau di daur ulang kembali.

Sementara cara pengolahan jenis limbah anorganik berbeda dengan pengolahan jenis limbah organik. Pada jenis limbah anorganik, cara pengolahannya tidak melibatkan bantuan langsung dari mikroorganisme.

Hal ini karena memang sifat dari limbah anorganik sangat susah untuk diuraikan. Butuh waktu sampai dengan puluhan tahun untuk menguraikan limbah anorganik ini, karena itu jenis limbah ini umumnya didaur ulang menjadi produk lain yang bisa lebih dimanfaatkan untuk kehidupan manusia.

Perbedaan berdasarkan contohnya

Macam – macam limbah organik dan anorganik sangatlah beragam. Beberapa contoh limbah organik meliputi sisa – sisa makanan, daun yang berguguran, kotoran hewan dan bangkai hewan, sisa sayuran, kulit telur, hewan atau buah busuk, kotoran manusia, kulit kacang dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Sementara limbah anorganik memiliki beberapa contoh juga yang terdiri atas botol minuman, pecahan kaca, bungkus makanan, alat elektronik yang mengalami kerusakan, tas kresek, ban bekas, sampah logam, sampah plastik, besi berkarat, limbah pabrik dan masih banyak lagi lainnya.

Metode Pengolahan Limbah Anorganik

Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang sangat sulit diuraikan. Oleh sebab itu pengolahan limbah anorganik harus benar – benar diperhatikan.

Berikut terdapat beberapa cara yang bisa dijadikan metode pengolahan limbah anorganik diantaranya :

  1. Reduce atau mengurangi
  2. Reuse atau memakai kembali
  3. Recycle atau mendaur ulang
  4. Replace atau mengganti

Reduce atau mengurangi

Reduce merupakan metode pengolahan jenis limbah anorganik yang prinsipnya mengurangi jumlah limbah itu sendiri. Cara ini membutuhkan kesadaran masyarakat dalam penerapannya. Namun yang menjadi masalah selanjutnya, selama ini kesadaran masyarakat masih menjadi kendala dalam penerapan pengolahan limbah dengan cara reduce.

Masih sangat jarang anggota masyarakat yang sadar tentang kelangsungan lingkungan dan berkenan mengurangi pengonsumsian sampah – sampah yang sulit diuraikan. Beberapa contoh reduce sebagai cara mengurangi sampah anorganik di lingkungan kita diantaranya :

  1. Tidak menggunakan sedotan plastik untuk minum dan mengganti dengan sedotan besi yang sekarang ini sudah banyak dijual dan digunakan untuk jangka waktu yang panjang.
  2. Jika membeli makanan, baiknya membawa kotak makanan sendiri untuk mengurangi penggunaan kemasan makanan.
  3. Ketika berbelanja, membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik dalam bentuk kantong belanja di lingkungan kita.
  4. Membawa botol minuman sendiri dan bersedia tidak membeli minuman dalam bentuk kemasan.

Reuse atau memakai kembali

Jadi di rumah, memilah sampah organik dan anorganik sangat penting. Nantinya sampah yang masih bisa digunakan kembali dapat Anda manfaatkan kembali. Beberapa contoh penerapan reuse di lingkungan yang Anda bisa terapkan diantaranya :

  1. Memanfaatkan kaleng makanan atau minuman sebagai pot untuk tanaman
  2. Memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan sabun cairan pencuci piring atau tempat deterjen cair.
  3. Memanfaatkan kemasan makanan untuk menyimpan berbagai macam benda kecil atau mainan anak – anak.

Recycle atau mendaur ulang

Cara pengolahan limbah anorganik ini mekanismenya dilakukan dengan cara memanfaatkan sampah yang masih layak untuk digunakan sebagai benda baru yang memiliki nilai jual dan nilai guna yang jauh lebih tinggi. Misalkan sampah sendok plastik disulap menjadi lampion dan berbagai kreasi kerajinan lainnya.

Replace atau mengganti

Prinsip replace atau mengganti merupakan suatu prinsip yang dapat dilakukan untuk menangani sampah anorganik dengan cara mengirimkan kembali sampah anorganik tersebut ke pabrik untuk dibersihkan dan dijadikan produk baru kembali. Misalkan sampah plastik botol bekas minuman didistribusikan ke pabrik kembali untuk menjadi botol plastik yang baru dan dapat digunakan kembali.

Sekian penjelasan yang dapat saya bagikan kali ini, semoga ilmunya dapat bermanfaat dan berguna bagi kehidupan kita semua, Aaminn.

Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel ini, sampaikan pendapat atau saran anda di kolom komentar ya.

Leave a Comment