Mengenal 6 Klasifikasi Kebakaran dan Penjelasannya

Terjadinya kobaran api yang tidak terkendali baik skala kecil maupun besar itu merupakan kebakaran. Kebakaran bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Biasanya kejadian kebakaran ini tidak terduga dan di luar perhitungan manusia. Kebakaran terjadi dengan waktu yang cepat. Maka sering kita menemukan dalam waktu beberapa menit saja, area yang terbakar sudah cukup besar. Kebakaran sendiri ada beberapa jenisnya.

Nah, dalam kesempatan ini, kita akan membahas klasifikasi kebakaran berdasarkan pada kategorinya masing-masing. Setiap daerah itu mengklasifikasikan kebakaran menjadi 4 hingga 6 kategori. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Memahami Klasifikasi Kebakaran

Kebakaran termasuk dalam kejadian yang membahayakan keselamatan diri dan lingkungan sekitar. Kebakaran baik besar maupun kecil merugikan dalam banyak hal. Namun kebakaran sendiri itu ternyata berbeda-beda. Umumnya perbedaan jenis kebakaran tersebut berdasarkan pada jenis bahan yang menyebabkan kebakaran.

Mengapa kita harus memahami klasifikasi kebakaran?

Dengan memahami jenis-jenis kebakaran tersebut akan membantu kita siap lebih dini dalam mencegah dan mengantisipasi kebakaran. Perlu Anda ingat kebakaran itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Dengan memahami klasifikasi kebakaran ini, Anda bisa mengetahui bagaimana proses memadamkannya dengan baik dan benar. Meski demikian, penggolongan kebakaran pun setiap daerah masih ada perbedaannya. Mereka mempunyai standar masing-masing. Namun sebenarnya klasifikasi tersebut sebenarnya hampir sama.

Baca juga: Mengenal Teori Segitiga Api dan Penjelasannya

Mengupas Klasifikasi Kebakaran Lengkap

Seperti yang tertuang dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 04/MEN/1980 Bab I Pasal 1 ayat 1, klasifikasi kebakaran itu bisa kita bedakan menjadi 4 kategori, yakni kebakaran A, kebakaran B, kebakaran C dan kebakaran D.

Menurut NFPA (National Fire Protection Association), kebakaran diklasifikasikan menjadi 5 kategori. Keempatnya sama seperti yang sudah kami sebutkan di atas, hanya ada tambahan 1 kategori yakni kebakaran K. Sementara itu, beberapa negara di Amerika maupun Eropa menerapkan 6 kategori klasifikasi kebakaran.

Klasifikasi kebakaran yang digolongkan dari jenis bahan bakarnya terdiri atas:

Kebakaran Kelas A

Kebakaran jenis ini merupakan kebakaran biasa yang terjadi pada benda padat, seperti kayu, kain dan benda padat yang lainnya. Semua kebakaran yang disebabkan oleh terbakarnya benda padat non logam ini masuk ke golongan kebakaran A.

Bagaimana cara penanganan kebakaran kelas A ini? caranya cukup mudah dan sederhana. Anda cukup menyiramkan bagian yang terbakar tersebut dengan air atau media basah lainnya, seperti busa foam, lumpur dan yang lainnya. Anda juga bisa memadamkannya dengan menggunakan media kering seperti tepung pemadam maupun pasir.

Kebakaran Kelas B

Kebakaran tidak hanya disebabkan oleh benda padat saja lho. Kebakaran juga terjadi karena terbakarnya benda gas maupun cair. klasifikasi kebakaran kelas b disebabkan oleh satu benda cair yang mudah terbakar. Yaitu bensin atau minyak tanah. Sementara itu, benda gas yang juga mudah terbakar adalah gas LPG.

Nah, penanganan kebakaran B ini agar lebih efektif dan cepat padam adalah dengan menggunakan tepung pemadam. Jika tidak ada, Anda bisa menggunakan busa pemadam. Anda pun juga bisa memadamkan menggunakan air. Hanya saja pastikan menggunakan air yang mempunyai tekanan yang besar.

Kebakaran Kelas C

Sering kali kita mendengar atau melihat berita, penyebab kebakaran karena ada masalah arus listrik. Nah, ini merupakan jenis kebakaran kelas C. Penyebab kebakaran kelas ini biasanya disebabkan karena konsleting, arus pendek maupun yang lainnya.

Kebakaran ini biasanya terjadi karena percikan api yang terjadi karena hubungan arus pendek. Percikan bunga api tersebut menyambar benda-benda di sekitarnya seperti kayu maupun benda kering lainnya yang mudah terbakar.

Terjadinya korsleting itu biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti beban penggunaan listrik yang terlalu besar, kabel listrik yang tidak sesuai spesifikasi, hingga peralatan elektronik yang bermasalah.

Cara memadamkan kebakaran kelas ini memang kurang efektif jika menggunakan air atau media basah lainnya. pemadaman menggunakan listrik berpotensi akan menimbulkan masalah baru. Hal tersebut karena air merupakan salah satu penghantar listrik. Penanganan yang direkomendasikan adalah dengan menggunakan karbondioksida atau tepung pemadam.

Di beberapa kantor atau gedung, pengelola biasanya sudah menyediakan pemadam kebakaran kelas C ini yakni berupa APAR. Penggunaan pemadam non basah ini juga meminimalisir pemadam terkena arus listrik saat melakukan pemadaman.

Jika itu terjadi di rumah Anda, sementara Anda tidak punya tepung pemadam, Anda bisa menggunakan baking soda sebagai pemadam darurat.

Kebakaran Kelas D

Jika pada kebakaran kelas A penyebabnya adalah benda-benda non logam, kebakaran kelas D disebabkan oleh benda-benda logam. Adapun beberapa logam yang menyebabkan kebakaran adalah titanium, potasium, dan logam-logam lainnya.

Sifat dasar logam adalah cukup sensitif dengan air maupun udara. Oleh karena itu, cara memadamkan kebakaran kelas D ini adalah dengan menggunakan pasir yang halus. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan serbuk pemadam.

Kebakaran Kelas K

Kebakaran jenis ini merupakan kebakaran khusus. Hal tersebut yang menyebabkan kebakaran kelas ini adalah konsentrasi lemak yang terlalu tinggi. Saat Anda menggoreng di dapur, pasti ada sisa-sisa minyak goreng yang menempel di sekitar tempat memasang. Nah, itulah yang menjadi penyebab kebakaran kelas K ini.

Biasanya terjadi kebakaran kelas K ini karena ada keteledoran manusia.  Muntahan minyak atau bahan makanan yang mengandung minyak akan mudah terbakar. Bahkan, bisa menjalar ke benda lain yang akan menyebabkan masalah yang besar.

Cara pemadaman kebakaran K ini hampir sama dengan kebakaran kelas B. Anda bisa menggunakan air, tepung pemadam maupun busa pemadam. Jika di rumah Anda ada tabung APAR, maka Anda bisa memadamkannya dengan menggunakan tabung itu.

Kebakaran Kelas E

Kebakaran kelas E adalah kebakaran yang disebabkan oleh peralatan elektronik, khususnya peralatan yang menggunakan dinamo. Kebakaran jenis ini memang membutuhkan cara pemadaman yang khusus. 

Salah satu cara penanganan yang direkomendasikan adalah dengan menggunakan serbuk pemadam. Hanya saja penggunaan serbuk tersebut juga berpotensi merupakan komponen peralatan elektronik. Hal tersebut karena sifat serbuk yang lengket.

Penutup

Nah itulah 6 klasifikasi kebakaran yang bisa Anda tahu. Penggolongan kebakaran ini berdasarkan pada penyebab kebakaran. Jadi ternyata tidak semua kebakaran itu bisa dipadamkan dengan menggunakan air.  Ternyata ada kebakaran tertentu yang jika cara penanganannya menggunakan air kurang efektif, bahkan malah berbahaya.

Dengan mengenali klasifikasi kebakaran di atas, Anda akan mudah mengidentifikasi jenis kebakaran. Setelah itu, Anda juga akan lebih mudah melakukan pemadaman yang efektif sesuai dengan jenis kebakaran yang terjadi. Sebagai langkah antisipasi, Anda bisa menyiapkan alat APAR dan alat pemadam lainnya yang mudah Anda jangkau. Jadi ketika Anda kebakaran, Anda bisa langsung memadamkannya dengan alat yang sudah tersedia. Kebakaran memang kejadian yang tidak bisa diduga. Namun kita bisa mengantisipasinya.

Leave a Comment