Jsa Pengelasan | Cara Membuat dan 4 Contoh Jsa Pengelasan

JSA pengelasan atau Job Safety Analysis untuk kegiatan pengelasan merupakan sebuah metode yang digunakan oleh setiap pekerja untuk melakukan identifikasi terhadap berbagai macam kondisi bahaya di setiap tahapan kerja di bidang pengelasan.

Hadirnya Job Safety Analysis pengelasan atau JSA pengelasan ini diperlukan untuk meminimalisir potensi bahaya yang berkaitan dengan kegiatan pengelasan sekaligus digunakan untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya potensi bahaya.

Lebih lengkap tentang Job Safety Analysis , dapat kamu baca artikelnya pada tautan berikut ini:

Contoh JSA Pengelasan

Sebagai contoh JSA pengelasan adalah sebagai berikut :

Persiapan alat

Pada prosedur pengelasan, peralatan pengelasan harus dipastikan aman agar terhindar dari potensi bahaya ledakan atau alat las yang terbakar. Perlu dilakukan pemeriksaan atau validasi alat untuk memastikan semua peralatan yang akan digunakan mengelas benar – benar aman sehingga resiko kecelakaan kerja pun dapat diminimalisir.

Berjalan ke area kerja

Pastikan bahwa prosedur pengelasan dilakukan di tempat yang minim lalu lintas kendaraan atau lalu lalang orang. Hal ini penting untuk meminimalisir resiko ada seseorang yang berlalu lalang dan mengganggu aktivitas yang dilakukan. Hindari juga kegiatan di area yang banyak pejalan kakinya.

Teknik pengelasan

Semua orang yang berkontribusi dalam kegiatan pengelasan harus benar – benar kompeten. Kegiatan harus dilakukan di tempat terbuka untuk meminimalisir resiko terbakar dan merusak struktur barang atau benda yang dilas.

Pastikan orang yang mengelas selalu menggunakan kedok las, flash back arrester diperlukan, pastikan area yang digunakan mengelas merupakan area steril yang artinya tidak dekat dengan potensi ledakan dan tidak mudah terbakar.

Finishing

Fire watch harus memastikan bahwa tak ada bunga api setelah pengelasan selama 1 jam agar tidak terjadi kebakaran atau kecelakaan kerja di tempat yang telah dijadikan tempat pengelasan.

Pengelasan dilakukan guna menyambung atau menambal area permukaan logam. Biasanya kegiatan pengelasan dilakukan menggunakan argon, trafo atau gas lain sebagai bahan panas guna melelehkan logam yang ingin disambung atau dilakukan penambalan.

Dalam kegiatan pengelasan, resiko seperti sinar ultraviolet, meledak atau terbakar di area pengelasan memang masih saja ada. Akan tetapi dengan tindakan pengendalian resiko yang tepat maka semua kemungkinan atas resikonya dapat diminimalisir.

Contoh JSA Pengelasan dapat juga kamu downlaod di sini:

Tata Cara Membuat JSA Pengelasan

Dalam penentuan JSA termasuk juga JSA pengelasan, pencanangan atau pembuatannya harus diawali dengan beragam cara yaitu terdiri atas :

Menyertakan karyawan

Proses analisanya sangat penting dilakukan karena kegiatan pengelasan merupakan kegiatan yang beresiko dan menyertakan banyak karyawan dalam tata laksananya. Dengan melakukan analisa sebelum kegiatan dilakukan tentu akan membantu mengurangi resiko dalam pelaksanaan kinerjanya.

Melakukan pengecekan atas riwayat kecelakaan

Karyawan yang sebelumnya bekerja di tempat tersebut akan memberikan beragam ulasan tentang tempat kerja, kecelakaan kerja dan pekerjaan yang akan dilakukan selanjutnya. Semua pihak juga harus berdiskusi tentang pekerjaan untuk menghilangkan beragam potensi bahaya yang terjadi di antaranya.

Menentukan rincian pekerjaan dan prioritas kerja

Rincian pekerjaan harus diberikan informasinya secara gamblang dalam JSA pengelasan karena akan menjadi suatu indikator tentang bagaimana pekerjaan tersebut akan dilakukan oleh karyawan. Rincian pekerjaan yang mendatangkan bahaya dan resiko tak dapat diterima nantinya didasarkan atas mereka yang memiliki konsekuensi berat dimana pekerjaan ini pun harus mengutamakan proses analisis yang menyertainya.

Berikan uraian lengkap tentang langkah – langkah dan pekerjaannya

Hampir masing – masing bidang kerja dalam JSA pengelasan dapat dipecah – pecah sesuai prosedur yang dapat ditetapkan. Jadi ketika awal pekerjaan analisa memang diperlukan untuk merinci tentang apa saja langkah kerja yang harus dilakukan. Pastikan agar semua informasi dapat direkam dengan sempurna untuk menggambarkan masing – masing pekerjaan memiliki tindakan yang tepat walau tidak dijelaskan terlalu detail.

Sekian penjelasan yang dapat saya bagikan kali ini, semoga ilmunya dapat bermanfaat dan berguna bagi kehidupan kita semua, Aaminn.

Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel ini, sampaikan pendapat atau saran anda di kolom komentar ya.

Leave a Comment