8 Dampak Kebakaran Hutan yang Merugikan

Indonesia mempunyai sejarah panjang dengan kebakaran hutan. Kita banyak mendengar berita tentang kebakaran hutan yang seolah tiada hentinya. Bahkan, pada tahun 2015 lalu, Indonesia mengalami kebakaran hutan yang besar. Hampir 80% pulau Sumatra tertutup oleh asap tebal kebakaran. Selain itu, asap dampak kebakaran hutan juga mengarah ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Tentu saja ada banyak dampak kebakaran hutan yang mereka rasakan.

Dampak buruk kebakaran hutan memang sangat terasa di berbagai sektor. Mulai sektor kesehatan, ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Kami akan memberikan pembahasan lebih lanjut mengenai dampak kebakaran hutan di Indonesia dalam artikel ini. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan lengkapnya sebagai berikut.

Asap Tebal

Asap Tebal kebakaran Hutan
Asap Tebal kebakaran Hutan

Salah satu dampak kebakaran yang paling terasa adalah adanya asap di mana-mana. Setiap ada kebakaran hutan pasti akan timbul asap yang bisa menyebar luas ke berbagai arah. Pohon yang terbakar hingga dedaunan itu akan menimbulkan asap pekat dan tebal. Dengan kata lain, semakin banyak pohon yang terbakar, semakin banyak pula kepulan asap yang menyebar. Ini menyebabkan bahaya jika tidak segera ditangani.

Adanya asap ini juga mempengaruhi sektor transportasi dan sosial kemasyarakatan. Asap menghalangi jarak pandang sehingga membuat transportasi berhenti beroperasi. Aktivitas di luar rumah, seperti jual beli di pasar pun juga terhenti.

Baca juga: Mengenal Teori Segitiga Api dan Penjelasannya

Pepohonan Mati

Selain menimbulkan asap tebal, dampak kebakaran hutan juga menyebabkan banyak pepohonan yang mati. Pepohonan dan vegetasi alam lainnya pastinya akan layu hingga mati karena terbakar.

Terlebih saat di musim kemarau, kebakaran hutan akan cepat meluas mengingat batang, ranting hingga dedaunan dalam kondisi kering. Hal itu yang akan memperluas dan mempercepat kebakaran hutan. Itu juga akan mempengaruhi layunya pepohonan lainnya. Panas dari kebakaran juga membuat pohon sulit untuk tumbuh dengan baik.

Residu kebakaran hutan juga mematikan unsur hara yang ada di tanah. Tentu saja untuk membuat tanah menjadi subur kembali, itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

Hewan Punah

Hutan termasuk pepohonan di dalam merupakan habitat untuk berbagai satwa hutan. Jika terjadi kebakaran hutan, maka kehidupan mereka pun juga terancam. Hutan merupakan rumah bagi satwa tersebut. Jika rumahnya sudah terbakar, maka potensi kematian juga semakin besar.

Kebakaran hutan yang berlangsung dalam waktu singkat membuat hewan sulit untuk  melarikan diri dari bencana tersebut. Akhirnya, banyak hewan yang punah karena ikut terbakar. Kalau ada hewan yang selamat, maka mereka hidup juga tidak lama. Mengapa? Karena habitatnya telah rusak beserta dengan sumber pangan mereka.

Biasanya banyak satwa yang keluar hutan dan memasuki pemukiman warga. Ini juga menjadi ancaman bagi satwa karena banyak warga yang akan menangkap atau memburu hewan-hewan tersebut. Kebakaran hutan juga mempunyai populasi hewan terganggu. Mereka semakin sedikit jumlahnya dan menjadikan hewan tersebut langka.

Ekosistem Tidak Seimbang

Ketika kebakaran hutan terjadi, itu akan menjadikan ekosistem menjadi tidak seimbang. Hutan mempunyai fungsi untuk menyeimbangkan alam. Adanya hutan sangat berperan dalam menyaring udara menjadi bersih. Adanya hutan juga menjadi penyangga air sehingga bisa menjadi sumber air dan mencegah banjir.

Terjadinya kebakaran pastinya akan menghilangkan peran hutan sebagai penjaga keseimbangan. Udara sekitar tentu sudah kurang bersih lagi karena pepohonan hilang dalam jumlah yang signifikan. Air hujan juga tidak tertampung lagi karena hilangnya akar-akar pohon yang berperan menjadi penyangga air. Itu pastinya akan berdampak pada bencana alam seperti banjir maupun tanah longsor.

Oleh karenanya, setelah terbakarnya hutan, pemerintah dan masyarakat harus bergerak cepat untuk melakukan reboisasi agar hutan kembali ada dan alam menjadi terjaga.

Banjir

Seperti yang kami singgung di atas, terbakarnya pohon, itu akan mengganggu keseimbangan alam dan menyebabkan bencana alam banjir. Hal tersebut karena hutan tidak bisa lagi menjalankan fungsinya dengan maksimal. Banyaknya akar pohon itu berfungsi sebagai tempat resapan air. Jika sudah tidak ada lagi pepohonan, maka potensi banjir pun juga akan lebih besar.

Banjir yang terjadi di hutan juga berdampak besar terhadap kehidupan di sekitarnya. Hujan lebat tanpa adanya pohon sebagai penopang, itu akan menyebabkan erosi tanah. Jika wilayah hutan tersebut di pegunungan atau perbukitan, banjir akan berdampak juga pada tanah longsor.

Cadangan Air Berkurang

Dampak dari kebakaran hutan juga menyebabkan cadangan air berkurang. Pepohonan, khususnya akar pohon mempunyai peran untuk menyerap dan menjadi penyangga air. Jadi ketika hujan, air hujan tersebut akan meresap ke tanah. Air tersebut akan ditopang oleh akar-akar pohon.

Cadangan air tersebut nantinya bisa digunakan saat musim kemarau melanda. Nah, jika pepohonan terbakar maka sudah tidak ada lagi yang menjadi penyangga air. Penduduk sekitar pastinya akan mengalami kesulitan air saat musim kemarau.

Itu juga akan menimbulkan masalah baru. Selain menyebabkan kekeringan, banyak tanaman dan pepohonan tidak tumbuh dengan maksimal karena ketiadaan air. Akhirnya warga pun harus membeli air untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Polusi Udara

Kebakaran hutan juga menyebabkan polusi udara. Asap yang timbul akibat kebakaran hutan tidak hanya berada di sekitar lokasi kebakaran saja, namun menyebar ke lokasi lainnya, bahkan bisa mencapai wilayah dengan radius kilometer.

Perlu Anda tahu, kebakaran hutan tidak hanya menimbulkan asap saja. Namun juga gas-gas yang berbahaya seperti karbon dan gas lainnya. tentu saja, itu akan berpengaruh pada perubahan iklim. Banyak juga yang menderita berbagai penyakit saluran pernapasan.

Sebagai contoh, pada kebakaran hutan di Sumatera di mana hampir 80% wilayah di pulau tersebut tertutup oleh asap kebakaran. Bahkan asapnya menyebar hingga ke negara tetangga. Dampak kebakaran hutan itu memang sangat merugikan, khususnya membuat polusi udara.

Timbulnya Penyakit

Kebakaran hutan juga memicu timbulnya berbagai penyakit yang mana bisa diderita tidak hanya manusia namun juga hewan maupun tumbuhan. Salah satu penyakit yang banyak dikeluhkan adalah penyakit saluran pernapasan, termasuk infeksi saluran pernapasan, sesak napas dan yang lainnya.

Hal tersebut terjadi karena asap dari kebakaran hutan yang menyebar. Asap tersebut mengandung gas-gas beracun yang bisa berbahaya jika diserap oleh hidung manusia. Asap tersebut akan bercampur dengan oksigen yang kita hirup. Itu akan mempengaruhi kualitas udara yang kita hirup.

Udara yang kotor tersebut tidak hanya membahayakan manusia saja, namun juga hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Kabut asap yang pekat dan tebal akan mematikan hewan maupun tumbuhan dalam waktu yang singkat.

Baca juga:  7 Penyebab Kebakaran Hutan Agar Anda Waspada  

Kesimpulan

Kebakaran hutan termasuk bencana alam yang mengerikan. Dampak kebakaran hutan juga berdampak dalam berbagai sektor kehidupan. Banyak orang yang terkena penyakit pernapasan maupun kulit karena terkena asap tebal dan pekat dari kebakaran hutan. Selain itu, sektor ekonomi juga terpengaruh karena aktivitas masyarakat juga akan terhenti. Mereka lebih memilih mengungsi atau pindah ke tempat lain untuk menjaga kesehatan diri.

Leave a Comment