Implementasi Budaya 5R sebagai Budaya Kerja

Seorang karyawan biasanya sudah menerapkan pola pikir bahwa mereka akan mengalami kesulitan saat ada pembiasaan atau perubahan ketika bekerja. Mereka berpikir bahwa pembiasaan baru tersebut akan memiliki dampak pada perilaku, tempat kerja, dan sikap kerja. Pola pikir tersebut malah akan menimbulkan kesulitan pada masa mendatang. Tempat kerja dengan kondisi berantakan dan tidak rapi bisa membuat proses bekerja menjadi negatif. Untuk itu, penting melakukan pembiasaan dan perubahan di tempat kerja yaitu dengan menerapkan budaya 5R.

Bagaimana budaya 5R di tempat kerja? Budaya 5R yaitu:

  • Ringkas
  • Rapi
  • Resik
  • Rawat
  • Rajin

Perusahaan menerapkan budaya kerja ini dengan tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan para pekerja dan memberikan kemudahan bagi para pekerja. Sehingga kondisi yang tidak aman dan dapat mengancam keselamatan kerja bisa segera teridentifikasi dan terkendali. Maka perusahaan bisa meminimalisir potensi kecelakaan kerja yang mungkin saja terjadi. Selain itu, dengan menerapkan budaya kerja 5R kualitas produk, proses pengiriman, biaya produksi, dan moral pekerja akan semakin meningkat.

Pengertian Budaya 5R

Pengertian Budaya 5R

Pengertian dari budaya 5R adalah metode atau cara untuk mengelola dan mengatur tempat kerja menjadi tempat yang lebih baik secara terus menerus. Budaya 5R memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi di tempat kerja.

Setiap pekerja harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan budaya 5R ini. Sebagian besar perusahaan, baik itu perusahaan lokal ataupun PMA (Penanaman Modal Asing) sudah menerapkan budaya kerja 5R ini.

5R adalah budaya tentang bagaimana para pekerja bisa memperlakukan tempat kerjanya dengan baik dan benar. Jika tempat kerjanya bersih, tertib, dan rapi maka pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien serta mudah.

Menurut para Ahli (sumber: Imai, 1992), pengertian dari budaya 5R adalah penyempurnaan yang terus menerus baik dari kehidupan pribadi, keluarga, dan lingkungan sosial dan tempat kerja.

Budaya 5R adalah adaptasi dari budaya 5S yang telah dikembangkan oleh Jepang yang sudah diterapkan pada banyak perusahaan di berbagai negara.

5R adalah singkatan dari istilah:

  • Ringkas
  • Rapi
  • Resik
  • Rawat
  • Rajin

Budaya ini menjadi panduan bagi pekerja untuk menata dan membersihkan tempat kerja mereka. Budaya kerja 5R sudah menjadi budaya dan hal yang wajib ada di berbagai perusahaan.

Lalu, apa saja budaya 5R dalam K3?

K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah upaya dan usaha yang agar tercipta perlindungan dan keamanan untuk para pekerja yang bekerja di lokasi proyek atau instansi. K3 bertujuan untuk menjaga keselamatan dan memelihara kesehatan di lingkungan kerja.

Penting bagi Anda untuk selalu menerapkan budaya K3 ini, karena dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi dan mengurangi bahaya yang terjadi di tempat bekerja. Usaha yang dilakukan untk membangun budaya kerja K3 yaitu dengan sosialisasi dan mengajak para pekerja untuk menerapkan budaya kerja 5R di tempat kerja.

Budaya 5R yang ada dalam K3 yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.

Baca juga: Mengupas 5S Adalah. Pengertian, Manfaat dan Penjelasannya

Manfaat 5R sebagai Budaya Kerja

Manfaat 5R

Sebagai pekerja yang profesional mungkin saja Anda sudah melakukan banyak cara dan inovasi agar tercipta budaya kerja yang efektif dan efisien. Sehingga kualitas dan produktivitas dalam kerja akan semakin meningkat.

Tapi, sudahkah Anda menerapkan budaya 5R dalam bekerja?

Budaya 5R merupakan adaptasi dari 5S yang berasal dari Jepang yaitu:

  • Seiri/Ringkas
  • Seiton/Rapi
  • Seiso/Resik
  • Seiketsu/Rawat
  • Shikute/Rajin

Lima prinsip tersebut bersinergi antara satu dengan yang lainnya. Sehingga tercipta budaya kerja yang nyaman, produktif, aman dan sehat untuk perusahaan ataupun para pekerja.

Perusahaan yang menerapkan budaya kerja 5R bisa terhindar dari pemborosan yang tidak perlu seperti pemborosan dalam material, stok produk, manajemen waktu, aktivitas pekerja, dan kesalahan yang berulang.

Bagaimana bisa? Lalu, apa manfaat budaya 5R di tempat kerja? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Ringkas

Budaya 5R yang pertama adalah Ringkas atau Seiri. Prinsip ini mengharuskan Anda untuk melakukan hal-hal di bawah ini:

  1. Memisahkan barang sesuai kategori yang Anda butuhkan dan tidak.
  2. Memilih barang yang sudah rusak dan masih bisa Anda gunakan.
  3. Memberikan kategori pada barang yang sering dan jarang Anda gunakan.

Bagi Anda yang menerapkan prinsip ini, Anda bisa dengan mudah mengetahui jumlah barang atau produk secara fisik yang ada di tempat kerja. Sehingga Anda akan terhindar dari barang yang berlebihan dan sudah tidak bisa Anda gunakan lagi.

Rapi

Budaya kerja selanjutnya adalah Rapi atau Seiton. Dalam budaya kerja ini Anda harus mengetahui bagaimana cara menyimpan produk atau barang dan bisa dengan mudah mendapatkan ketika Anda membutuhkannya.

Prinsip kerja Rapi ini menekankan kata “mudah”. Karena biasanya Anda bisa dengan mudah menyimpan barang dengan rapi, tetapi ketika Anda membutuhkan justru malah harus membongkar semua isi lemari atau rak penyimpanan.

Dalam prinsip ini, Anda harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  1. Bagaimana Anda menyimpan dan menata barang sesuai dengan alur pekerjaan Anda.
  2. Bagaimana Anda menyimpan dan menata barang sesuai dengan frekuensi fungsi, penggunaan, serta batas waktu penggunaannya.
  3. Bagaimana Anda dapat mengendalikan barang secara visual agar mudah untuk Anda temukan, teratur, dan tersimpan rapi di tempatnya.

Manfaat dari prinsip kerja ini adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang tertata rapi agar Anda mudah, cepat, dan tepat ketika membutuhkan barang di tempat kerja.

Resik

Prinsip berikutnya adalah Resik atau Seiko. Pada prinsip ini Anda akan mendapatkan arahan tentang  bagaimana cara menjaga kebersihan tempat kerja. Dengan membersihkan tempat kerja secara teratur, Anda dapat sekaligus mengecek semua peralatan kerja. Apakah ada yang membutuhkan perbaikan, harus diganti atau rusak.

Dari prinsip resik ini, Anda bisa melakukan tindakan preventif. Hal ini Anda lakukan dalam upaya mencegah kecelakaan kerja karena kelalaian dalam menggunakan atau alat kerja yang kurang memadai.

Hal-hal yang mencakup prinsip resik adalah sebagai berikut:

  1. Anda harus membersihkan tempat kerja dari sampah dan debu secara teratur.
  2. Anda harus mengecek ketersediaan fasilitas kebersihan di tempat kerja.
  3. Anda harus bisa meminimalisir faktor yang menjadi penyebab kantor penuh sampah dan kotor.
  4. Memperbaiki peralatan atau barang milik kantor yang sudah rusak ataupun usang.

Jika Anda sudah menjalankan prinsip ini, Anda akan membuat terciptanya lingkungan kerja yang nyaman, bersih, sehat, dan terhindar dari kecelakaan kerja.

Rawat

Prinsip yang keempat adalah Rawat atau Seiketsu. Hal utama dalam prinsip ini adalah bagaimana Anda mempertahankan ketiga prinsip di atas yaitu ringkas, rapi, dan resik.

Implementasi dari prinsip rawat atau seiketsu, yaitu Anda bisa merasakan manfaatnya secara langsung. Seperti usia peralatan yang lebih panjang, sehingga bisa meminimalisir budget atau perbaikan alat tersebut.

Rajin

Prinsip terakhir adalah Rajin atau Shitsuke. Prinsip ini memiliki tujuan untuk membentuk seluruh prinsip yang ada di atas menjadi sebuah kebiasaan.

Kebiasaan baru dari keempat prinsip di atas, bisa meningkatkan kebiasaan yang baik di tempat kerja. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi Anda dan perusahaan agar menjadi lebih disiplin dan menjadikan budaya 5R sebagai budaya kerja.

Kesimpulan

Itulah budaya 5R yang bisa Anda terapkan di tempat kerja, sehingga bisa menjadi budaya kerja yang baik bagi Anda dan perusahaan. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment